Begoyang Nikmat Di Jalur Pantura - Mizta D
aduh abang kapan pulang ini eneng pengen disayang rasa eneng mabuk kepayang mikirin abang seorang begini hidupku yang sangat berliku rutinitas jalanan yang terlihat semakin jemu seperti mimpi terlihat imitasi berkali dicermati akan mudah dikenali debu dan keringat sengatan menyengat sahabat tiap saat dan cerminan tiap tempat tak dapat ungkapkan hanyalah keluhan yang ku kenakan kemanapun setiap ku berjalan kerja siang malam dicambuk layaknya kuda didera roda-roda gila pantai utara cemburu menggelora bagai ombak samudra hasratku tak tercapai hingga puncak asmara aduh abang kapan pulang, ini eneng pengen disayang rasa eneng mabuk kepayang, mikirin abang seorang dua bulan penuh derita bagai di dalam penjara hatiku sungguh tak rela, abang goyang di jalur pantura (hajar bleh) engine kerosin isi angin habis bensin tengsin mending terus puasa lahir batin dua lima jigo pesona ala jenggo agan ndeso yo (aku ra popo) rembang semarang pemalang krawang pedal gas arah tangerang langsung bablas ke serang satu lajur dua lajur pindah jalur tak teratur terjebak lubang aspal tak kendali makin ngawur tak mungkin cintaku padamu dapat tergoyang emosi tak kuasa akan mudah diterjang bisikan terdengar rayuan di remang-remang sebongkah permata di genggaman tunggu sayang aduh abang kapan pulang, ini eneng pengen disayang rasa eneng mabuk kepayang, mikirin abang seorang dua bulan penuh derita bagai di dalam penjara hatiku sungguh tak rela, abang goyang di jalur pantura (hajar bleh) aduh aduh abang kapan pulang, ini eneng pengen disayang rasa eneng mabuk kepayang, mikirin abang seorang dua bulan penuh derita bagai di dalam penjara hatiku sungguh tak rela, abang goyang di jalur pantura
Artist: Mizta D