Belalang Tua - Iwan Fals
Belalang tua diujung daun warnanya kuning kecoklat-coklatan Badannya bergoyang ditiup angin Mulutnya masih saja mengunyah tak kenyang-kenyang Sudut mata kananku tak sengaja melihat belalang tua yang rakus Sambil menghisap dalam rokokku Kutulis syair tentang hati yang khawatir Sebab menyaksikan akhir dari kerakusan Belalang tua yang tak kenyang-kenyang Seperti sadar kuperhatikan, ia berhenti mengunyah Kepalanya mendongak keatas Matanya melotot melihatku tak senang kakinya mencengkeram daun Empat di depan dua di belakang bergerigi tajam Sungutnya masih gagah menusuk langit berfungsi sebagai radar Belalang tua masih saja melihat marah ke arahku Aku menjadi grogi dibuatnya aku tak tahu apa yang dipikirkan Tiba-tiba angin berhenti mendesir daunpun berhenti bergoyang Walau hampir habis daun tak jadi patah Belalang yang serakah berhenti mengunyah Kisah belalang tua diujung daun yang hampir jatuh tetapi tak jatuh Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah Sebab kubilang kamu serakah Oo .. oo .. oo .. oo belalang tua diujung daun Dengan tenang meninggalkan harta karun Warnanya hijau kehitam-hitaman Berserat berlendir bulat lonjong sebesar biji kapas Angin yang berhenti mendesir Digantikan hujan rintik-rintik Aku yang menulis syair Tentang hati yang khawatir Tak tahu kapan kisah ini akan berakhir
Artist: Iwan Fals
Title: Belalang Tua