Bumi Pun Turut Menangis - Zainatul Hayat

kering sudah air mataku

menangis di dalam sepi

namun kau tak mau mengerti

dan selalu menyakiti

walaupun diriku selalu mengalah

dan menuruti kehendakmu

sampai kapan aku bertahan

bila kau marah padaku

bumipun turut menangis

karena bukan hanya mulutmu

tanganmu pun turut bicara

kau dera diriku, kau cambuk diriku

bagai hewan tak bedaya

kini hidup kita berdua

bagai rembulan dan mentari

walau sama menerangi bumi

namun tak mungkin dapat bersatu

walaupun serumah itu karena dia

buah hati perkawinan kita

mengapa ini harus terjadi

bila kau marah padaku

bumipun turut menangis

karena bukan hanya mulutmu

tanganmu pun turut bicara

kau dera diriku, kau cambuk diriku

bagai hewan tak bedaya

mengapa ini harus terjadi